Search This Blog

Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Ketrampilan Proses Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Konsep Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa

(Kode PENDMIPA-0023) : Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Ketrampilan Proses Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Konsep Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus SMA Tahun Ajaran X

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan bagi manusia adalah proses, menemukan, menjadi dan memperkembangkan diri sendiri dalam keseluruhan dimensi kepribadian. Dalam dunia pendidikan formal tidak lepas dari proses pendidikan yaitu proses belajar mengajar. Pokok dari proses pendidikan adalah siswa yang belajar. “Adapun fungsi pendidikan adalah untuk membimbing anak kearah suatu tujuan yang bernilai tinggi yaitu agar anak tersebut bertambah pengetahuan dan ketrampilannya serta memiliki sikap yang benar” (Tabrani, 1989:15).
Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan yang diharapkan. Untuk itulah guru dituntut untuk merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan GBPP kurikulum SMA Mata Pelajaran Fisika. Untuk menjalankan fungsi tersebut beberapa unsur pokok GBPP yakni konsep dan subkonsep, tujuan pembelajaran menjadi titik tolak pengembangan kegiatan belajar mengajar dan dalam aplikasinya untuk pemilihan buku pegangan siswa yang relevan. Unsur yang tercakup dalam pendidikan sekolah (pengajaran), meliputi subyek didik (guru, siswa dan tenaga kependidikan non guru), tujuan, bahan, pendekatan, metode-strategi teknik, peralatan, penilaian, administrasi, dan pengaruh lingkungan yang perlu dijalin dalam tata hubungan yang serasi, saling mempengaruhi serta saling tergantung, yang kesemuanya berorientasi dan hendaknya berdampak positif bagi pembentukan diri siswa (Pendekatan sistem). Bahan pengajaran sebagai salah satu unsur yang tercakup dalam komponen pendidikan, dalam usaha untuk meningkatkan mutu kualitas pengajaran maka bahan pengajaran perlu ditingkatkan dalam proses penyampaian dan penyusunannya dalam pengajaran. Bahan yang disampaikan dalam pengajaran fisika haruslah menyesuaikan dengan kurikulum. Pendidikan fisika menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung dalam arti bekerja ilmiah sebagai lingkup proses.
Dalam hal ini siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan proses untuk memahami perilaku atau gejala alam. Ketrampilan proses ini meliputi ketrampilan mengamati dengan indera, ketrampilan menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah. Berdasarkan hal itu maka seseorang guru harus mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Disamping itu, guru dituntut untuk memiliki kemampuan melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan kemampuan untuk menciptakan suasana yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar (PBM) merupakan salah satu aktivitas pendukung bagi seorang pendidik yang sadar akan tujuan pembelajaran atau instruksional disamping tujuan kurikuler yang dapat dirumuskan dan ditetapkan sebelum berlangsungnya proses belajar mengajar yang termuat dengan jelas dan tegas pada Satuan Acara Pembelajaran (SAP). Namun demikian, masih banyak proses belajar mengajar belum dapat mencapai hasil optimal dalam keseluruhan tujuan tersebut. Umpamanya pada setiap ujian komprehensif masih ada sebagaian siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penguji yang menghendaki jawaban yang aplikatif atau demonstratif, seperti praktikum laboratorium. Kondisi tersebut menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan pembaharuan dalam metode pengajarannya. Konsep metodologi pengajaran yang baik adalah multimethod, terutama adalah penggunaan metode demonstrasi dan tanya jawab yang berkesinambungan dan menyeluruh sebagai upaya pencapaian tujuan instruksional, yaitu unsur kognitif.
Metode merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran itu terdiri atas unsur kognitif, unsur afektif dan unsur psikomotorik. Variasi metode juga sangat mempengaruhi model mengajar seorang pendidik. Berfungsinya metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran unsur kognitif. Sedangkan penerapan pembelajaran metode diskusi informasi dapat dilaksanakan baik dalam kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran yang dimediakan. Metode pembelajaran diskusi informasi juga dapat diterapkan pada berbagai bidang studi. Dapat dilakukan pula antara guru dengan seluruh kelas, guru dengan sekelompok siswa, siswa dengan siswa dalam kelompok, dan siswa dengan siswa dalam kelas. Dengan demikian, yang dapat menjadi pemimpin diskusi tidak hanya guru, tetapi lebih baik jika guru memimbing siswa agar mampu memimpin diskusi. Kalau demikian guru dikatakan berhasil.
Tiga kategori kognitif pertama termasuk dalam tingkatan kognitif rendah dan ketiga kategori terakhir termasuk dalam tingkatan kognitif tinggi sedangkan pertanyaan yang berkaitan dengan ketrampilan berpikir siswa yaitu pertanyaan yang diajukan oleh guru selama pembelajaran yang dapat memacu siswa untuk berpikir, sehingga siswa tersebut dapat mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi materi pelajaran atau informasi sehingga akhirnya menemukan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang tepat berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Pada akhirnya, pendekatan ketrampilan proses melalui metode demonstrasi dan diskusi diharapkan dapat tercapainya prestasi belajar yang tinggi dan tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul : “PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK LURUS SMA TAHUN AJARAN XXXX/XXXX”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :
1. Pendidikan bagi manusia adalah proses, menemukan, menjadi dan memperkembangkan diri sendiri dalam keseluruhan dimensi kepribadian.
2. Unsur yang tercakup dalam pendidikan sekolah meliputi subjek didik guru, siswa, dan tenaga pendidikan non guru), tujuan, bahan, pendekatan, metode-teknik, peralatan, penilaian, administrasi dan pengaruh lingkungan.
3. Pendidikan fisika menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung dalam arti bekerja ilmiah sebagai lingkup proses.
4. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pengajaran.

C. Pembatasan Masalah
Masalah pada penelitian dibatasi pada hal sebagai berikut :
1. Aspek pemahaman konsep merupakan aspek yang mengacu pada kemampuan makna materi yang dipelajari.
2. Pendekatan dalam pengajaran yang digunakan adalah ketrampilan proses dan dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode demonstrasi dan metode diskusi.
3. Prestasi belajar yang dibatasi pada pencapaian peningkatan kemampuan kognitif siswa melalui seperangkat tes tentang kinematika gerak lurus.
4. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini yaitu pokok bahasan kinematika gerak lurus.

D. Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian penulis rumuskan sebagai berikut :
1. Adakah perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai tingkat kemampuan pemahaman konsep tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa ?
2. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan ketrampilan proses metode diskusi dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa ?
3. Adakah interaksi pengaruh antara tingkat kemampuan pemahaman konsep dengan pendekatan ketrampilan proses terhadap kemampuan kognitif siswa ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan umtuk mengetahui :
1. Ada tidaknya perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai tingkat kemampuan pemahaman konsep tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa.
2. Ada tidaknya perbedaan pengaruh pendekatan ketrampilan proses metode diskusi dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa.
3. Ada tidaknya interaksi pengaruh antara tingkat kemampuan pemahaman konsep dengan pendekatan ketrampilan proses terhadap kemampuan kognitif siswa.

F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah :
1. Menambah wawasan penulis
2. Memberi gambaran tentang pentingnya penerapan pendekatan dalam pengajaran yang tepat dengan metode demonstrasi dan diskusi informasi sehingga mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
3. Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajar di SMA khususnya dalam pengajaran fisika pada pokok bahasan kinematika gerak lurus.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »